Baru saja saya membaca catatan seorang Indonesia tentang kunjungannya ke Filipina. Catatan yang memang sedikit banyak membuat miris bangsa kita. Menurut catatan tersebut, pada dasarnya keberadaan negara tersebut tidak berbeda jauh dengan Indonesia. Namun untuk satu hal yaitu tenaga kerja di luar negeri, mereka memiliki keunggulan dibandingkan dengan bangsa kita. Untuk hal ini, Filipina memiliki sumber daya yang besar.
Dari data yang ada, Pinoy yang berada di luar negeri sudah mencapai puluhan juta orang. Salah satu dari puluhan juta orang tersebut bahkan ada yang sudah menjadi gubernur di Hawaii. Tenaga kerja Filipina yang berada di luar negeri pada umumnya dibekali kemampuan baik. Hal ini menjadi nilai lebih bagi mereka jika dibandingkan dengan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Dengan kemampuan tersebut ditambah kemampuan lain yang menjadi faktor pendukung, tenaga kerja Filipina di luar negeri bukan hanya menjadi maiden namun banyak juga dari mereka yang menjadi tenaga kerja yang mengandalkan kecerdasan tinggi yang bekerja di bidang ekonomi dan teknologi.
Jika di Indonesia sering terjadi berita negatif mengenai tenaga kerja kita yang bekerja di luar negeri, lain halnya dengan di Filipina. Para Pinoy yang pulang ke
Filipin mendapat sambutan yang sangat baik. Mereka juga pulang tanpa kabar-kabar buruk seperti yang terjadi dengan tenaga kerja kita. Di bandara Benigno Aquino Manila terdapat kotak yang bertuliskan Balikbayan Box yang artinya kotak pulang kampung. Para imigran yang kembali ke Filipina tersebut mampu memperbaiki nasib keluarga mereka dan itu tidak tanggung-tanggung yaitu dengan satu catatan lebih; mereka kembali tanpa adanya cerita pengalaman pahit di negara tempat mereka bekerja sebelumnya. Tanpa anggota keluarga baru, tanpa luka di tubuh, tanpa kabar dukacita yang tidak jelas penyelesaiannya. Sebuah tulisan di Kompas yang berjudul "Balikbayan dan TKI" menunjukkan betapa kontrasnya keadaan tenaga kerja migran Filipina dengan TKI. Pemerintah Indonesia seakan-akan tidak bisa mengurus tenaga kerja Indonesia. Padahal, mereka yang bekerja di luar negeri jelas-jelas memberikan devisa yang besar bagi negara.
Tidak salah jika kita mau mencontoh dari Filipina. Satu hal yang perlu dicatat adalah kesadaran semua masyarakat bahwa kita harus bisa membawa nama baik Indonesia di luar negeri. Pemerintah sepertinya punya tugas yang cukup besar untuk mengurusi tenaga kerja Indonesia yang ingin bekerja ke luar negeri dari berbagai hal. Bahasa Inggris menjadi hal penting. Komunikasi yang baik bisa membantu kita menghasilkan pekerjaan yang memuaskan. Berbicara mengenai hal ini adalah berbicara mengenai sumber daya manusia. Mulai saat ini, kita harus berusaha menjual tenaga yang mahal, tentunya dengan menawarkan sesuatu yang bernilai lebih.
No comments:
Post a Comment