Friday, March 16, 2007

THANK YOU

TO A MOM WHOSE TOUCHES ARE MY JOY
WHOSE KISSES MAKE ME ALIVE AND WHOSE LOVE WILL NEVER EVER END
I THANK YOU FOR BRINGING ME UP AND BEING THE FIRST WOMAN IN MY LIFE
THANKS FOR BEING THERE WHEN I WAS DOWN
AND LAUGH TOGETHER WHEN I WAS HAPPY,
YOU ARE PART OF MY BODY AND SOUL



TO AN AMAZING MAN IN LONDON, MY BROTHER, SEAN RUSSELL
WHOSE LOVE HAD CHANGED THE WAY I SEE LIFE
WHOSE SUPPORTS AND ADVICES STRENGTHEN MY FAITH
WHO KNOWS ALL ABOUT ME, EVEN IN MY SINFUL PART
AND BY THIS HAD MADE ME BELIEVE THAT I'M NOT ALONE
I THANK YOU FOR COMING INTO MY LIFE

THANKS GOD FOR CREATING YOU AS HIS EXTENDED LOVE TO ME

I KNOW I AM BLESSED SINCE I MET YOU, YOU ARE A GIFT AND GRACE FROM GOD



TO A SISTER WHOSE HEART IS PURE
WHO HAS SHARED EVERYTHING WITH ME ND COMFORTS ME WITH CHEERING WORDS
I THANK YOU FOR MAKING ME SO PRECIOUS AND WORTHY TO BE A FRIEND
YOU'RE CLOSE AT HEART, NO MATTER THE DISTANCE
YOU'RE ANOTHER SPIRIT I'VE GOT



TO A LITTLE BOY WITH A HANDICAP WHOM I MET A YEAR AGO
WHOSE PURITY SHINES UPON AND MAKE ME REALIZE TO USE MY HANDS AS HIS WILL
ALSO TO THAT BLIND MAN WHO GAVE ALL HE HAS WITH WHOLE HEART
I THANK YOU FOR BEING SMALL BUT WHOSE HEART IS RICH



TO MY BEST FRIENDS THAT ALWAYS THERE WHEN I NEED YOU
WHO HEAR ALL MY STORIES AND JOKES
WHOSE WITH ME HAVE SPENT PLENTY OF GOOD TIMES

YOU ARE THE BEST I HAVE AND I THANK YOU FOR EVERYTHING



TO THEM WHO MADE ME DOWN AND PUSHED ME TO THE END
WHO NEVER CARED ABOUT ME WHETHER I LIVE OR DIE
WHO DUMP ME LIKE I AM NOTHING AND SOMEHOW,
HAVE FRUSTATED ME AT SOME POINTS OF MY LIFE
WHO PRETEND TO HELP YET TRYING THEIR WAY TO ROB THE HAPPINESS I HAVE
I THANK YOU ALL BECAUSE YOU TOLD ME HOW TO SURVIVE,
HOW TO FORGIVE, AND HOW TO NOT FEAR



TO A LOVING ELDERLY WOMAN
WHOSE LOVE TOUCHES MY DEEPEST PARTS
WHOSE WORDS ARE LIKE THE MIST REFRESHING MY SOULS
WHOSE FACE GIVES ME THE SPIRIT OF LIFE
WHOSE BEEN MY CHILDHOOD MOMMY
I THANK YOU FOR RAISING ME UP WITH YOUR LOVE
AND FOR YOUR HUGS AND TEARS WHEN I GOT OFFENDED



TO A STRONG ELDERLY MAN WHO HAD BEEN MY INSPIRATION OF LIFE
WHO TRUST ME A LOT AND TELLING ME THAT I AM SOMEONE
WHO LEFT ME SUDDENLY BUT HAD TAUGHT ME TO BE A MAN
I THANK YOU FOR YOU ARE A DADDY FOR ME



TO MY GOD, THE ONE I CAN PUT MY TRUST ONLY
MY FUTURE, MY WISHES, AND ALL MY LIFE
WHO TELLS I AM BLESSED, I AM FORGIVEN, AND I AM SAVED
WHO'S BEEN WITH ME TILL TWENTY YEARS I AM ALIVE
I THANK YOU FOR EVERY TEMPTATIONS I'VE BEEN THROUGH
AND EVERY ABUNDANT GRACE YOU GAVE
YOU ARE THE REASON I LIVE



~ GUNTUR PURWANTO

Tuesday, March 13, 2007

Our Social Life

I've just read an article about friendship written by Jack Lawson from the magazine of Best Life. I think it's really important for us to know the fact revealed in the article. It says that according to the survey in the United States, three out of four men don't have a single close friend. Why we consider about this is all about the power of friendship and the things that affect your enjoyable life.

Well, when was the last time you enjoyed a genuine laugh with a good friend, maybe we could imagine friends are swilling with laughters and cheers. If we can remember and it wasn't in 2000--we're doing better than those kind of people in the US. Social research says that having a close male buddy is the single most important thing in a man's life. Countless studies have demonstrated the benefits of having a strong social network. Friendship can help lower blood pressure, ward off depression, speed healing after an injury and even prolong our life. That's a good news, isn't that?

Having an action buddy--a hiking partner for example, or the guy who comes by to watch the game and share a few coke--is just as meaningful as the interpersonal relationships that women have. Not only can reduce our stress about study or work, but having a good male friends can actually make us a better husband and parent.

Sunday, March 11, 2007

HERE WE GO

:: 1ST WEEK ON FEBRUARY
             First day of new semester!

          Exciting!


:: 2ND & 3RD WEEK ON FEBRUARY

We call it as how the college student get connected to the society. Get involved on the development of the country --even in the smallest part of society and in the smallest thing we could do, is really something and worthy. We know what people really need regarding to the development of infrastructure. Start from the very lowest part of the society where the civil engineering students in college do this activity, we hope in the future we can do more and bigger than this!


:: 4TH WEEK OF FEBRUARY
Graduation Day March 2007

Kind of good to know your seniors which had been graduated and ready to work. It adds more spirit to you to do your best while you're in college. The graduation day as the result of every single day we go through will be much more joyful if the process is maintained and done well. It's a responsibility, first to yourself --respecting what path we choose and grace we obtained being a college student ad a human being, and then to others whose sacrifices are uncountable to bring you up to the position where you are today!


:: 1ST & 2ND WEEK OF MARCH
Pekan Interaksi Ilmiah (PII) 2007

Good works bear good fruits! Wondering how did HMS-ITB could manage such this big event. Another distribution for those surround us. It's not how big the even is but how well you manage and hold the event! It's one of the best event in college, though! Good job, friends!


:: 3RD WEEK OF MARCH
Take some relax!



:: 4th WEEK OF MARCH

Mid Semester Test!

The only thing I can say is "I can do it and I have to do my best!".


:: WHAT'S NEXT?

LKO?

Pemilu HMS 2007?

Japrem Maret? (Beuh, ini mah asik, makan-makan!)

UTS?

Hiking bersama dosen wali?


Monday, March 5, 2007

Himpunan Mahasiswa Sipil ITB

Himpunan Mahasiswa Sipil ITB,

TWO THUMBS UP!

Organisasi kemahasiswaan terbaik yang pernah kutahu (rada narsis). Tempat dimana manusia-manusia 'tak utuh' diubah menjadi 'utuh'. Tempat dimana mental digoncang, digelegar, dibangun, diperbarui! Tempat yang aku harap aku akan ada didalamnya beberapa tahun lagi dan memberikan apa yang aku bisa berikan. Tempat dimana aku menyadari aku adalah mahasiswa.

Menyandang kata 'maha' dengan subjek 'siswa', apa yang terlintas di pikiran? Mudah? Ngga sama sekali!

Hms_itb_2005_38Aku dulu berstatus siswa taman kanak-kanak. Benar, tempat itu bagaikan taman dalam arti harafiahnya. Indah dengan keindahannya. Kemudian aku dikatakan siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Tedengar biasa-biasa saja..., hanya perubahan kata dasar ke menengah. Pemikiran ini mungkin tidak sepenuhnya benar. Bukan hanya sekedar perubahan kata. Namun itulah kenyataan yang sempat kualami. Tak menelusurinya lebih jauh dan lebih dalam. Beberapa saat di masa lalu aku mendengar nasihat dari seseorang, "Grow up..., kamu sudah SMA!". Dan sekarang terasa bertambah lagi menjadi, "Lakukan sesuatu yang berguna!".

Nasihat yang benar-benar benar! Pemikiran matang akan terus mencoba menyadari sudah sejauh mana dia melangkah dalam rentang waktu hidupnya yang sudah jauh. Setidaknya lebih jauh dari hari kemarin! Beruntung, kesadaran itu pernah muncul dan membawaku masuk ke kehidupan sekarang sekaligus masuk ke komunitas yang menurutku punya caranya sendiri untuk tujuan yang sama (tersirat ataupun terungakap), mendewasakan diri manusia di dalamnya!

HMS-ITB, I'm just proud to be a part of it! Tradisi di dalamnya terus bertahan dan terus hidup. Tidak mau diatur begitu saja tetapi berusaha mengatur diri sendiri. Bukan tindakan bodoh tapi brillian, saat kita meyakinkan diri kita dan orang-orang yang mau bekerjasama dengan kita bahwa kita bisa, kita harus bisa, dan kita bisa!!

Cukup tiga minggu kulalui untuk mengetahui pentingnya kesadaran diri, siapa kita dan dimanakah posisi kita. Esensi dari Seminar Rakyat salah satunya. Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekarang sebaiknya tidaklah hal yang asing lagi untukku..., supposed to be and I'm trying! Kata maha itu hanya akan mempermalukan diri kita sendiri ketika orang-orang yang menyadari posisinya melihat keadaan kita. Malu karena salah, yakin karena benar! Well, dalam hal ini benar atau salah cukup jelas dalam hal yakin atau tidaknya kita mengambil tindakan. I actually don't say any parameter to determine something is right or wrong according to the law because..."Who knows??" Sekarang tinggalkan malu namun mulailah berjalan di jalur yang selayaknya. Setidaknya, ketika kita melakukan kesalahan, kita ada di wilayah dimana kita tahu itu kesalahan dan kemudian lakukan evaluasi diri, hanya dalam lingkup pekerjaan dan tugas sesuai posisi yang kita miliki.

Evaluasi demi evaluasi di setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh HMS-ITB bukan omong kosong dan pekerjaan tak berarti yang berlalu sebagai sejarah. Mamfaatnya sangat terasa dan itu sedikit banyak mulai kualami di lingkungan HMS-ITB meskipun ini semua tergantung pemikiran setiap individu. Aku adalah aku dan itulah yang kupikirkan. "Grow up!", bagaikan terucap untuk yang kesekian kalinya. Bukan suara yang harus terdengar namun keadaan yang muncul di hadapan kita yang menuntut tanggung jawab dan kemurnian hati dalam melakukannya. No murmuring, not thinking as it's a burden, not without pleasure. Jika memang mahasiswa inilah esensi semanya itu.

Aku sendiri masih akan belajar banyak dan akan terus dalam proses, aku punya kekurangan dan berusaha mengenalinya kemudain memperbaikinya adalah hal pertama yang terpenting untuk dilakukan.

Salut untuk mereka yang telah melakukan yang terbaik yang mereka bisa untuk HMS-ITB. Jika memang tulus, no murmuring, not thinking as it's a burden, not without pleasure, semua akan nyata terlihat dari sikapnya sebagai mahasiswa. Bukan sekedar arogansi sesaat namun kerendahan hati. Pemikiran 'Aku belum memberikan cukup banyak bahkan mungkin belum apa-apa namun aku senang bahwa ada kesempatan memberikan sesuatu!', untukku itulah yang terpenting! Semua akan kembali kepada kita!

HIDUP HMS-ITB!

Friday, March 2, 2007

Bukan Seperti Yang Terlihat

Akt


Suatu malam di jalanan kota Bandung, Maret 2007...

Malam hari tak panas tak dingin. Angin tak berarti banyak untuk menyampaikan sesuatu kepada inderaku. Biasa saja..., tak ada...tak banyak...tak terbesit sesuatu yang dikatakan berbeda atau tidak pada tempatnya yang normal.

Hari-hari yang kulalui, kataku dan kata mereka, adalah anugerah, berlalu dan takkan pernah kembali.

Tulisan tak terbaca memenuhi lembaran hidup tak berwujud.

Siapa yang tahu...tak seorangpun kecuali diriku. Tak ada yang tahu persis apa yang bergejolak di dalam hati dan memuncak ke atas, memenuhi relung hati kemudian ke pikiran dan tinggal diam, kecuali aku sendiri.

Atau...beberapa orang itu yang mau ikut tenggelam dalam jutaan pertanyaan dan jawaban penggugah perasaan dan logika. Ya..., orang-orang itu!

Langkah demi langkah, kadang bernyawa kadang tidak. Kadang seperti hidup tapi mati. Kadang mati tetapi ingin hidup.

Langkah-langkah tak terhitung telah berlalu dan dilalui oleh onggokan daging, bersama tulang, darah, berdenyut nadi, yang menurutnya punya hati dan pikiran..., terus bergerak menuju titik akhir kehidupan...meski tak tahu kapan akhirnya, karena bukan hal tak penting bukan pula penting.

Kadang bertanya mengapa jalanku begini, mengapa tidak orang lain saja yang begini...

Atau, adakah orang lain telah melaluinya?

Lantas, hidupkah dia? Atau mati dalam keterpurukan...oleh kelumpuhan.

Ataukah dia menyaksikan terang yang menerangi langkah itu lenyap, atau samar-samarkah, atau dia juga telah buta karena terang terlalu menyilaukan?

Kemudian, kebutaan lain menerpa. Logika tak berguna, hati seakan kehilangan nyawanya, sekarat tapi masih ada...

Sadarlah...!

Jalan yamg kulalui indah dengan semua kilauan cahaya yang dengan sesuka hatinya bisa menjadi bumerang hidup. Ataupun baik dengan suramnya gaung suara ketakutan di tempat yang hanya aku yang tahu...

Hidupku indah besama sosok tegar yang selalu ada di mana aku ada, maya atau nyata, jiwanya satu denganku. Bersama mereka yang jauh namun dekat, tak tergapai...tetapi terasa sangat ada..., sangat ada!

Hanya di suatu malam yang tak berbeda..., kadang bagai ulangan malam-malam berlalu, wajah bersenyum pahit ini serasa kehilangan aliran darahnya. Seakan ingin mengeluarkan kata-kata, "Ini, bukan seperti yang terlihat!"


~ Guntur Situmorang