Wednesday, December 26, 2007

Rumahku Indonesiaku

Dibintangi oleh artis cantik Fahrani, iklan yang bertemakan "Rumahku Indonesiaku" menjadi sebuah hal yang patut diberikan apresiasi oleh masyarakat kita. Iklan ini ditayangkan dalam rangka peringatan Hari Natal dan Tahun Baru 2007. Saat pertama kali menyaksikan iklan ini, saya langsung merasa kagum akan buah kreativitas anak bangsa dalam menyajikan tayangan bermakna bagi seluruh anak bangsa ini. Lahir dari kerja keras anak bangsa untuk anak bangsa, iklan ini benar-benar mampu memberikan semangat cinta terhadap tanah air Indonesia bagi mereka yang mau memberikan apresiasinya.

Kita memang harus lebih bijak dalam menciptakan sebuah karya. Anak-anak bangsa Indonesia sebenarnya mampu dan telah terbukti mampu membuat karya yang besar. Wujud rasa syukur kita sebagai bangsa sebaiknyalah diekspresikan lewat tindakan nyata yang dapat memberikan hasil yang lebih besar lagi di masa yang akan datang.

Maju terus anak bangsa!

Monday, November 19, 2007

Tenaga Kerja Kita

Baru saja saya membaca catatan seorang Indonesia tentang kunjungannya ke Filipina. Catatan yang memang sedikit banyak membuat miris bangsa kita. Menurut catatan tersebut, pada dasarnya keberadaan negara tersebut tidak berbeda jauh dengan Indonesia. Namun untuk satu hal yaitu tenaga kerja di luar negeri, mereka memiliki keunggulan dibandingkan dengan bangsa kita. Untuk hal ini, Filipina memiliki sumber daya yang besar.

Dari data yang ada, Pinoy yang berada di luar negeri sudah mencapai puluhan juta orang. Salah satu dari puluhan juta orang tersebut bahkan ada yang sudah menjadi gubernur di Hawaii. Tenaga kerja Filipina yang berada di luar negeri pada umumnya dibekali kemampuan baik. Hal ini menjadi nilai lebih bagi mereka jika dibandingkan dengan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Dengan kemampuan tersebut ditambah kemampuan lain yang menjadi faktor pendukung, tenaga kerja Filipina di luar negeri bukan hanya menjadi maiden namun banyak juga dari mereka yang menjadi tenaga kerja yang mengandalkan kecerdasan tinggi yang bekerja di bidang ekonomi dan teknologi.

Jika di Indonesia sering terjadi berita negatif mengenai tenaga kerja kita yang bekerja di luar negeri, lain halnya dengan di Filipina. Para Pinoy yang pulang ke
Filipin mendapat sambutan yang sangat baik. Mereka juga pulang tanpa kabar-kabar buruk seperti yang terjadi dengan tenaga kerja kita. Di bandara Benigno Aquino Manila terdapat kotak yang bertuliskan Balikbayan Box yang artinya kotak pulang kampung. Para imigran yang kembali ke Filipina tersebut mampu memperbaiki nasib keluarga mereka dan itu tidak tanggung-tanggung yaitu dengan satu catatan lebih; mereka kembali tanpa adanya cerita pengalaman pahit di negara tempat mereka bekerja sebelumnya. Tanpa anggota keluarga baru, tanpa luka di tubuh, tanpa kabar dukacita yang tidak jelas penyelesaiannya. Sebuah tulisan di Kompas yang berjudul "Balikbayan dan TKI" menunjukkan betapa kontrasnya keadaan tenaga kerja migran Filipina dengan TKI. Pemerintah Indonesia seakan-akan tidak bisa mengurus tenaga kerja Indonesia. Padahal, mereka yang bekerja di luar negeri jelas-jelas memberikan devisa yang besar bagi negara.
Tidak salah jika kita mau mencontoh dari Filipina. Satu hal yang perlu dicatat adalah kesadaran semua masyarakat bahwa kita harus bisa membawa nama baik Indonesia di luar negeri. Pemerintah sepertinya punya tugas yang cukup besar untuk mengurusi tenaga kerja Indonesia yang ingin bekerja ke luar negeri dari berbagai hal. Bahasa Inggris menjadi hal penting. Komunikasi yang baik bisa membantu kita menghasilkan pekerjaan yang memuaskan. Berbicara mengenai hal ini adalah berbicara mengenai sumber daya manusia. Mulai saat ini, kita harus berusaha menjual tenaga yang mahal, tentunya dengan menawarkan sesuatu yang bernilai lebih.

Wednesday, September 19, 2007

Real Strength

The daily measures of failures, trials, and stress we experience can be difficult to handle. We want to stand up and scream sometimes. Somehow, we let ourseves be robbed of the riches we have in God. We lose our joy, that inner quality that makes us to forget small things we say important. Joy wins our hearts and gives us a firm foundation. yet we often look for the opposite of joy --the anxious spirit. We race here and there.

Pada akhirnya, final score untuk semua itu hanyalah akan menjadi "World 1, Me 0", yaitu pada saat kita terperangkap dalam gaya hidup yang mengandalkan kesenangan lain diluar kesenangan di dalam Tuhan. So, why do we still choose to take so much responsibility and pressure on our weak human shoulders? Jawabannya simpel. Kita telah kehilangan tujuan utama kita di dalam hidup ini. Kita menjadi Tuan atas diri kita sendiri dan atas waktu-waktu yang pada dasarnya adalah tidak berarti (Pengkhotbah 1:2). Tentu saja, kita perlu menjadi seorang yang berguna dalam kehidupan ini. Kita perlu belajar, makan, bekerja, beristirahat.

Tapi bagaimana dengan Tuhan? Apakah kita melihat pekerjaan-Nya dalam hidup kita seperti sebuah plester pembalut luka yang melegakan? Is it His purpose to wait for us sampai kita berada di dalam kesukaran yang sangat berat sehingga dia dapat meringankan beban tersebut? Atau sebaliknya, apakah Tuhan telah menjadi alasan dari semua hal yang kita lakukan? Is He real to us?

Is He worthy of our praise. Yes. And when we turn to Him on a daily basis, we find that He comforts us and gives us direction. Instead of relying on our feelings and skills and knowledge, we can seek God's treasures. Tuhan berkata, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna" (2 Korintus 12:9).

Bagaimana kelemahan kita dapat membuat kekuatan Tuhan menjadi nyata? Tuhan menggantikan kelemahan dan keputusasaan kita dengan kekuatan-Nya. Then we can take take hold of the best way to be strong in this life -The joy of the Lord is our strength.

Wednesday, August 29, 2007

Inconsistency to humiliate - Know ye Love first then be wise!

Sangat sedih mendengar berita beberapa saat yang lalu mengenai kedatangan Miss Universe 2007, Riyo Mori, di Bandung. Sekelompok masyarakat menentang dan menolak kedatangan Riyo Mori dengan melakukan demonstrasi di depan Hotel Savoy Homan di Jalan Asia-Afrika, Bandung.

What's so wrong with Riyo Mori's visit to Bandung? What's so wrong with her? And what's so good with those people who demonstrated to reject Miss Universe 2007 Riyo Mori to come to Bandung? Inilah yang tidak dapat dimengerti dari bangsa Indonesia. C'mon, open your eyes and be wise, please! Are you sure you guys are better than Riyo Myori so that you said Miss Universe is the symbol of sexual immorality of the world. It's really unbelievable how you said so. Lebih jauh lagi, para demostran juga mengatakan bahwa tidak selayaknya Riyo Myori dihormati karena predikat tersebut. Well, who say she is the symbol of world's sexual immorality? You did? Okay, let's see this!

Kebenaran akan terungkap cepat atau lambat. Kita tidak perlu meneriakkan kita berada di mana karena semua itu akan terlihat dari apa yang dapat kita perbuat dan hasilkan. We don't have right to judge human whether he/she has sinned or not. It belongs to God. What's right on human? Nothing!

Jadi, menanggapi masalah demonstrasi terhadap Miss Universe 2007, Riyo Myori, di Bandung, satu kalimat yang layak adalah, SANGAT MENYEDIHKAN. So sad how you must become that cruel and bad toward human who had respected your country so much and turned back to fight against her. Begitu menyedihkan bahwa pemikiran orang Indonesia masih jauh tertinggal dari apa yang dinamakan maju. Kita tidak akan pernah maju jika watak manusia Indonesia masih terus seperti ini.

One most important thing here is consistency. Jika aku tidak harus berkata salah terhadap apa yang telah dilakukan mereka, maka aku akan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki konsistensi. Jika memang ingin menjadikan Bandung kota yang agamis dan ingin menegakkan nilai-nilai moral, tidak seperti itu seharusnya. Di mana kesadaran orang-orang tersebut saat diadakan kontes pemilihan waria di kota yang katanya ingin dijadikan kota agamis? Where were they? Were you guys shopping in the moon?

Konsistenlah jika memang yakin itu benar. Sekali kita tidak konsisten, maka kita hanya akan membuat malu diri kita sendiri. You hypocrite, brutal ones, stop being as if you're the hero of morality! Lihat persentasi jumlah remaja yang sudah melakukan hubungan sex di luar nikah di Bandung atau di daerah-daerah lainnya di Indonesia. Jangan menutup mata terhadap keburukan bangsa kita ini. Such people are just covered, unseen, but exists everywhere.

What should we do? Tell it to the world and judge Indonesian teenagers and shouting out all of the badness to the world as loud as how the demonstrans yelled against Riyo Myori? No, we must love our nation and its people. In such case we don't want to flaw our people that bad. Instead of being rude, we must have seen this problem wisely. Finding out a good solution for help. But why you just can't do that to a nice girl like Ms. Riyo Myori. Dimanakah konsistensi? Apakah waria lebih baik daripada seorang miss universe?

Sempat aku mengatakan bahwa Riyo Myori telah begitu menghargai negara kita. Terlepas dari berbagai opini tentang miss universe sendiri, aku sempat membaca sebuah petikan kalimat yang diucapkan Riyo Myori saat berkunjung ke Bali di salah satu website. Kalimat yang diucapkannya adalah:


"I really want to learn traditional Balinese dance, because the beauty of the movements and the costume"

Sekarang, dapatkah kita menghargai  sedikit saja orang yang sudah menghargai kita? Perkataan seperti itu adalah penghargaan yang besar, big appreciation for Indonesian and its culture. So why are you still close your eyes? You who demostrated and yelling and scorning and flawing others, can't you just be tender hearted? If we can't even appreciate and respect people who did good to us, how you can still respect others who did wrong against you, at least as he/she is a human who needs respect.

Again, it's not our right to judge. We ought to respect others instead of looking at other's mistakes, respect wrong doers as they still have desire to change good. We don't deserve of forgiveness if we don't forgive others and just the same with respect. God had loved us first yet we're still sinners. How can't we forgive others if the sinned against us?

Riyo Myori, for me, didn't do anything wrong to you, to Bandung, to Indonesian. The fact is that she really respects Indonesia.

We'll be left behind by others nations and have nothing but jealousy seeing them move far away forward like a flash. It's just about thinking a step ahead, being wise. Kalau kita terus melihat sisi negatif seseorang, kita tidak akan pernah maju. Kalu kita masih menggunakan cara berfikir demikian, kita hanya akan jalan ditempat, bergumul dengan segala kemunafikan kita, having fun with the feeling of self-righteous, namun cemburu akan kemajuan bangsa lain sementara tanpa disadari, kenyataannya adalah kita tidak akan pernah bisa sejajar dengan mereka, karena ketidakkonsistenan yang mempermalukan bangsa ini sendiri, cara berfikir konvensional yang hanya mengedepankan emosi dan kesenangan akan huru-hara. Beruntung dunia tidak terlalu menyoroti maslah ini dengan membandingkannya terhadap adanya pemilihan waria kota Bandung. Man, Bandung is not a religious city. What is good by being religious? NOTHING! NOthing is good with dressing in a white clothes but our heart is filled with anguish, hatred, selfishness, and all which is bad. Confess our sin and do good unto others as you how you want others do to you, is what we are supposed to do.

Be wise! You don't need to be religious if you can't love your neighbour. God sees not sacrifices but God sees Love because God is Love.

So how you can get that? We must know the truth. The truth is about Love, the one that gives without asking for reply. True love will never be cruel or even just rude; it sees good things and produce good things.

Banyak hal yang lebih buruk telah terjadi di negeri ini. Semua tidak diungkapkan karena ini sudah seperti sebuah fenomena gunung es. Sekali terungkap akan memalukan. Tapi bukanlah juga pernyataan yang menghakimi yang dibutuhkan oleh orang-orang yang sudah berbuat kesalahan. We're still in this world and we still have time to mend ourselves up. It can happens when we know what the true love is and we will share love, not riot nor judging words.

Guntur Purwanto

Thursday, June 21, 2007

Better

Well, been long not come back to write anything in my blog...what I have been up to...?

Menyelesaikan semua urusan gono gini di kampus buat namatin program TPB gua yang bisa dibilang uda super telat..., man..., it was't so easy! Satu bulan terakhir is compeletly hari-hari yang melelahkan. Ditambah lagi nyokap gua yang baru aja selesai operasi kantung empedu. Pre and post surgery gua otomatis harus ada di samping nyokap buat nemenin dia anytime I had time. She had been hospitalized for a month. But thanks God for the days we had. If sompe pople in this world call it sorrow, I might call ity joy!

Well, gua harus bersyukur karena lewat masa-masa sulit itu gua bisa merasakan kalo God ngasih gua dan keluarga gua banyak berkat. Gua ga pernah ngebayangin kalo nyokap harus melalui begitu banyak hari-harinya di rumah sakit, terbaring lemah, merasakan dan menahan sakit, berharap sembuh, dan menanggung semua beban. Pada akhirnya, semua dapat dilalui! We pass it through.. Besok nyokap balik dari RS Cikini, whom I hope, would be the last hospital mom visit because of the sickness she's been suffer on.

Bayu Asih - Santosa Bandung Internasional Hospital - RSUP Hasan Sadikin Bandung - RS St. Borromeus Bandung - RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta - RS PGI Cikini Jakarta...those all! Udah cukup nyokap berada di semua tempat itu just for one thing...SEMBUH! After all, health is better than wealth is totally TRUE! Thanks God uda mengizinkan semua ini terjadi. We may know that we're blessed since all the needs for this had been provided in exact time, never been late, we had never been want. And knowing that thing is a grace! Thanks God juga buat semua experiences yang gua temui di rumah sakit selama nyokap dirawat. So much things, new, I had never been seen, I finally could see there, along that time.

Health is better than wealth! It's true!

Abba is our healer! It's trully true!

Mom, she's been cured by the mighty hand! I know it's true!

God bless!

Tuesday, April 24, 2007

Kabut Tebal

Well, Bandung belakangan ini dingin banget. This is Bandung after all.

Pagi ini, gua nyempetin buat take some pictures of Bandung yang nota bene kabutnya keren banget. Walau belom sempet buat take another pictures dalam waktu berbeda buat perbandingan tapi these pictures cukup awesome buat dokumentasi...


:: Di sekitar gedung DPRD Kota Bandung dari utara.






:: Well, this one is my favourite. Taken dari jembatan penyeberangan depan BIP. Di ujung jalan ada Cathedral Bandung yang kalo ga ada kabut pastinya jelas banget. That morning, the church was invisible.



Dsc00421

:: Take picture di depan Popeye. Di belakangnya itu Grand Hyatt Bandung yang kata gua si ngga tinggi-tinggi amat. Hyatt jadi ga kelihatan jelas karena kabutnya tebel banget.

Sunday, April 15, 2007

Alone

It's weekend and I am all alone... I've been trying to cheer up myself and look for any great place to hang in that was supposed to be the place I could express my feeling to you. And with every step I made, I feel the cold hit my being that I couldn't made any step easy. I had been like powerless for any reason. Maybe I won't be able to sleep and would be awake in bed for days.
Now, I am overwhelmed but senseless. I'm tired but not sleepy. I feel hot but I'm not sick. I should be with you right now. My arms should be the ones wrapped around you. Not some stranger. Not some stranger...

Friday, March 16, 2007

THANK YOU

TO A MOM WHOSE TOUCHES ARE MY JOY
WHOSE KISSES MAKE ME ALIVE AND WHOSE LOVE WILL NEVER EVER END
I THANK YOU FOR BRINGING ME UP AND BEING THE FIRST WOMAN IN MY LIFE
THANKS FOR BEING THERE WHEN I WAS DOWN
AND LAUGH TOGETHER WHEN I WAS HAPPY,
YOU ARE PART OF MY BODY AND SOUL



TO AN AMAZING MAN IN LONDON, MY BROTHER, SEAN RUSSELL
WHOSE LOVE HAD CHANGED THE WAY I SEE LIFE
WHOSE SUPPORTS AND ADVICES STRENGTHEN MY FAITH
WHO KNOWS ALL ABOUT ME, EVEN IN MY SINFUL PART
AND BY THIS HAD MADE ME BELIEVE THAT I'M NOT ALONE
I THANK YOU FOR COMING INTO MY LIFE

THANKS GOD FOR CREATING YOU AS HIS EXTENDED LOVE TO ME

I KNOW I AM BLESSED SINCE I MET YOU, YOU ARE A GIFT AND GRACE FROM GOD



TO A SISTER WHOSE HEART IS PURE
WHO HAS SHARED EVERYTHING WITH ME ND COMFORTS ME WITH CHEERING WORDS
I THANK YOU FOR MAKING ME SO PRECIOUS AND WORTHY TO BE A FRIEND
YOU'RE CLOSE AT HEART, NO MATTER THE DISTANCE
YOU'RE ANOTHER SPIRIT I'VE GOT



TO A LITTLE BOY WITH A HANDICAP WHOM I MET A YEAR AGO
WHOSE PURITY SHINES UPON AND MAKE ME REALIZE TO USE MY HANDS AS HIS WILL
ALSO TO THAT BLIND MAN WHO GAVE ALL HE HAS WITH WHOLE HEART
I THANK YOU FOR BEING SMALL BUT WHOSE HEART IS RICH



TO MY BEST FRIENDS THAT ALWAYS THERE WHEN I NEED YOU
WHO HEAR ALL MY STORIES AND JOKES
WHOSE WITH ME HAVE SPENT PLENTY OF GOOD TIMES

YOU ARE THE BEST I HAVE AND I THANK YOU FOR EVERYTHING



TO THEM WHO MADE ME DOWN AND PUSHED ME TO THE END
WHO NEVER CARED ABOUT ME WHETHER I LIVE OR DIE
WHO DUMP ME LIKE I AM NOTHING AND SOMEHOW,
HAVE FRUSTATED ME AT SOME POINTS OF MY LIFE
WHO PRETEND TO HELP YET TRYING THEIR WAY TO ROB THE HAPPINESS I HAVE
I THANK YOU ALL BECAUSE YOU TOLD ME HOW TO SURVIVE,
HOW TO FORGIVE, AND HOW TO NOT FEAR



TO A LOVING ELDERLY WOMAN
WHOSE LOVE TOUCHES MY DEEPEST PARTS
WHOSE WORDS ARE LIKE THE MIST REFRESHING MY SOULS
WHOSE FACE GIVES ME THE SPIRIT OF LIFE
WHOSE BEEN MY CHILDHOOD MOMMY
I THANK YOU FOR RAISING ME UP WITH YOUR LOVE
AND FOR YOUR HUGS AND TEARS WHEN I GOT OFFENDED



TO A STRONG ELDERLY MAN WHO HAD BEEN MY INSPIRATION OF LIFE
WHO TRUST ME A LOT AND TELLING ME THAT I AM SOMEONE
WHO LEFT ME SUDDENLY BUT HAD TAUGHT ME TO BE A MAN
I THANK YOU FOR YOU ARE A DADDY FOR ME



TO MY GOD, THE ONE I CAN PUT MY TRUST ONLY
MY FUTURE, MY WISHES, AND ALL MY LIFE
WHO TELLS I AM BLESSED, I AM FORGIVEN, AND I AM SAVED
WHO'S BEEN WITH ME TILL TWENTY YEARS I AM ALIVE
I THANK YOU FOR EVERY TEMPTATIONS I'VE BEEN THROUGH
AND EVERY ABUNDANT GRACE YOU GAVE
YOU ARE THE REASON I LIVE



~ GUNTUR PURWANTO

Tuesday, March 13, 2007

Our Social Life

I've just read an article about friendship written by Jack Lawson from the magazine of Best Life. I think it's really important for us to know the fact revealed in the article. It says that according to the survey in the United States, three out of four men don't have a single close friend. Why we consider about this is all about the power of friendship and the things that affect your enjoyable life.

Well, when was the last time you enjoyed a genuine laugh with a good friend, maybe we could imagine friends are swilling with laughters and cheers. If we can remember and it wasn't in 2000--we're doing better than those kind of people in the US. Social research says that having a close male buddy is the single most important thing in a man's life. Countless studies have demonstrated the benefits of having a strong social network. Friendship can help lower blood pressure, ward off depression, speed healing after an injury and even prolong our life. That's a good news, isn't that?

Having an action buddy--a hiking partner for example, or the guy who comes by to watch the game and share a few coke--is just as meaningful as the interpersonal relationships that women have. Not only can reduce our stress about study or work, but having a good male friends can actually make us a better husband and parent.

Sunday, March 11, 2007

HERE WE GO

:: 1ST WEEK ON FEBRUARY
             First day of new semester!

          Exciting!


:: 2ND & 3RD WEEK ON FEBRUARY

We call it as how the college student get connected to the society. Get involved on the development of the country --even in the smallest part of society and in the smallest thing we could do, is really something and worthy. We know what people really need regarding to the development of infrastructure. Start from the very lowest part of the society where the civil engineering students in college do this activity, we hope in the future we can do more and bigger than this!


:: 4TH WEEK OF FEBRUARY
Graduation Day March 2007

Kind of good to know your seniors which had been graduated and ready to work. It adds more spirit to you to do your best while you're in college. The graduation day as the result of every single day we go through will be much more joyful if the process is maintained and done well. It's a responsibility, first to yourself --respecting what path we choose and grace we obtained being a college student ad a human being, and then to others whose sacrifices are uncountable to bring you up to the position where you are today!


:: 1ST & 2ND WEEK OF MARCH
Pekan Interaksi Ilmiah (PII) 2007

Good works bear good fruits! Wondering how did HMS-ITB could manage such this big event. Another distribution for those surround us. It's not how big the even is but how well you manage and hold the event! It's one of the best event in college, though! Good job, friends!


:: 3RD WEEK OF MARCH
Take some relax!



:: 4th WEEK OF MARCH

Mid Semester Test!

The only thing I can say is "I can do it and I have to do my best!".


:: WHAT'S NEXT?

LKO?

Pemilu HMS 2007?

Japrem Maret? (Beuh, ini mah asik, makan-makan!)

UTS?

Hiking bersama dosen wali?


Monday, March 5, 2007

Himpunan Mahasiswa Sipil ITB

Himpunan Mahasiswa Sipil ITB,

TWO THUMBS UP!

Organisasi kemahasiswaan terbaik yang pernah kutahu (rada narsis). Tempat dimana manusia-manusia 'tak utuh' diubah menjadi 'utuh'. Tempat dimana mental digoncang, digelegar, dibangun, diperbarui! Tempat yang aku harap aku akan ada didalamnya beberapa tahun lagi dan memberikan apa yang aku bisa berikan. Tempat dimana aku menyadari aku adalah mahasiswa.

Menyandang kata 'maha' dengan subjek 'siswa', apa yang terlintas di pikiran? Mudah? Ngga sama sekali!

Hms_itb_2005_38Aku dulu berstatus siswa taman kanak-kanak. Benar, tempat itu bagaikan taman dalam arti harafiahnya. Indah dengan keindahannya. Kemudian aku dikatakan siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Tedengar biasa-biasa saja..., hanya perubahan kata dasar ke menengah. Pemikiran ini mungkin tidak sepenuhnya benar. Bukan hanya sekedar perubahan kata. Namun itulah kenyataan yang sempat kualami. Tak menelusurinya lebih jauh dan lebih dalam. Beberapa saat di masa lalu aku mendengar nasihat dari seseorang, "Grow up..., kamu sudah SMA!". Dan sekarang terasa bertambah lagi menjadi, "Lakukan sesuatu yang berguna!".

Nasihat yang benar-benar benar! Pemikiran matang akan terus mencoba menyadari sudah sejauh mana dia melangkah dalam rentang waktu hidupnya yang sudah jauh. Setidaknya lebih jauh dari hari kemarin! Beruntung, kesadaran itu pernah muncul dan membawaku masuk ke kehidupan sekarang sekaligus masuk ke komunitas yang menurutku punya caranya sendiri untuk tujuan yang sama (tersirat ataupun terungakap), mendewasakan diri manusia di dalamnya!

HMS-ITB, I'm just proud to be a part of it! Tradisi di dalamnya terus bertahan dan terus hidup. Tidak mau diatur begitu saja tetapi berusaha mengatur diri sendiri. Bukan tindakan bodoh tapi brillian, saat kita meyakinkan diri kita dan orang-orang yang mau bekerjasama dengan kita bahwa kita bisa, kita harus bisa, dan kita bisa!!

Cukup tiga minggu kulalui untuk mengetahui pentingnya kesadaran diri, siapa kita dan dimanakah posisi kita. Esensi dari Seminar Rakyat salah satunya. Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekarang sebaiknya tidaklah hal yang asing lagi untukku..., supposed to be and I'm trying! Kata maha itu hanya akan mempermalukan diri kita sendiri ketika orang-orang yang menyadari posisinya melihat keadaan kita. Malu karena salah, yakin karena benar! Well, dalam hal ini benar atau salah cukup jelas dalam hal yakin atau tidaknya kita mengambil tindakan. I actually don't say any parameter to determine something is right or wrong according to the law because..."Who knows??" Sekarang tinggalkan malu namun mulailah berjalan di jalur yang selayaknya. Setidaknya, ketika kita melakukan kesalahan, kita ada di wilayah dimana kita tahu itu kesalahan dan kemudian lakukan evaluasi diri, hanya dalam lingkup pekerjaan dan tugas sesuai posisi yang kita miliki.

Evaluasi demi evaluasi di setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh HMS-ITB bukan omong kosong dan pekerjaan tak berarti yang berlalu sebagai sejarah. Mamfaatnya sangat terasa dan itu sedikit banyak mulai kualami di lingkungan HMS-ITB meskipun ini semua tergantung pemikiran setiap individu. Aku adalah aku dan itulah yang kupikirkan. "Grow up!", bagaikan terucap untuk yang kesekian kalinya. Bukan suara yang harus terdengar namun keadaan yang muncul di hadapan kita yang menuntut tanggung jawab dan kemurnian hati dalam melakukannya. No murmuring, not thinking as it's a burden, not without pleasure. Jika memang mahasiswa inilah esensi semanya itu.

Aku sendiri masih akan belajar banyak dan akan terus dalam proses, aku punya kekurangan dan berusaha mengenalinya kemudain memperbaikinya adalah hal pertama yang terpenting untuk dilakukan.

Salut untuk mereka yang telah melakukan yang terbaik yang mereka bisa untuk HMS-ITB. Jika memang tulus, no murmuring, not thinking as it's a burden, not without pleasure, semua akan nyata terlihat dari sikapnya sebagai mahasiswa. Bukan sekedar arogansi sesaat namun kerendahan hati. Pemikiran 'Aku belum memberikan cukup banyak bahkan mungkin belum apa-apa namun aku senang bahwa ada kesempatan memberikan sesuatu!', untukku itulah yang terpenting! Semua akan kembali kepada kita!

HIDUP HMS-ITB!

Friday, March 2, 2007

Bukan Seperti Yang Terlihat

Akt


Suatu malam di jalanan kota Bandung, Maret 2007...

Malam hari tak panas tak dingin. Angin tak berarti banyak untuk menyampaikan sesuatu kepada inderaku. Biasa saja..., tak ada...tak banyak...tak terbesit sesuatu yang dikatakan berbeda atau tidak pada tempatnya yang normal.

Hari-hari yang kulalui, kataku dan kata mereka, adalah anugerah, berlalu dan takkan pernah kembali.

Tulisan tak terbaca memenuhi lembaran hidup tak berwujud.

Siapa yang tahu...tak seorangpun kecuali diriku. Tak ada yang tahu persis apa yang bergejolak di dalam hati dan memuncak ke atas, memenuhi relung hati kemudian ke pikiran dan tinggal diam, kecuali aku sendiri.

Atau...beberapa orang itu yang mau ikut tenggelam dalam jutaan pertanyaan dan jawaban penggugah perasaan dan logika. Ya..., orang-orang itu!

Langkah demi langkah, kadang bernyawa kadang tidak. Kadang seperti hidup tapi mati. Kadang mati tetapi ingin hidup.

Langkah-langkah tak terhitung telah berlalu dan dilalui oleh onggokan daging, bersama tulang, darah, berdenyut nadi, yang menurutnya punya hati dan pikiran..., terus bergerak menuju titik akhir kehidupan...meski tak tahu kapan akhirnya, karena bukan hal tak penting bukan pula penting.

Kadang bertanya mengapa jalanku begini, mengapa tidak orang lain saja yang begini...

Atau, adakah orang lain telah melaluinya?

Lantas, hidupkah dia? Atau mati dalam keterpurukan...oleh kelumpuhan.

Ataukah dia menyaksikan terang yang menerangi langkah itu lenyap, atau samar-samarkah, atau dia juga telah buta karena terang terlalu menyilaukan?

Kemudian, kebutaan lain menerpa. Logika tak berguna, hati seakan kehilangan nyawanya, sekarat tapi masih ada...

Sadarlah...!

Jalan yamg kulalui indah dengan semua kilauan cahaya yang dengan sesuka hatinya bisa menjadi bumerang hidup. Ataupun baik dengan suramnya gaung suara ketakutan di tempat yang hanya aku yang tahu...

Hidupku indah besama sosok tegar yang selalu ada di mana aku ada, maya atau nyata, jiwanya satu denganku. Bersama mereka yang jauh namun dekat, tak tergapai...tetapi terasa sangat ada..., sangat ada!

Hanya di suatu malam yang tak berbeda..., kadang bagai ulangan malam-malam berlalu, wajah bersenyum pahit ini serasa kehilangan aliran darahnya. Seakan ingin mengeluarkan kata-kata, "Ini, bukan seperti yang terlihat!"


~ Guntur Situmorang

Saturday, February 17, 2007

In Loving Memory of My Beloved Grandpa


^()^ PIETER EDWARD SIANTURI (RIP) ^()^

15TH APRIL 1928 – 18TH FEBRUARY 2005



“I know the old days wouldn’t ever be back –The days when we’re together. 
Our body may be separated, but memories live forever. 
A silent grief that’s in my hearts, no human’s eye might trace. 
The broken heart is hid beneath my smiling face.”


Today is the day of a memory so sad, of an amazing man I loved and wish I still have. It was 18th February 2005 , I lost him forever. I lost my Grandpa, someone that I do really love and who loves me much. No more warm embrace but a cold body lying inside the coffin that broke my heart. No more jokes and laughs but a numb face sleeps with no expression at all. This time, I am all alone and away. Nobody I can talk with and there’s nothing else I can do either –only grieving and remembering.

Experiencing someone with all the senses we have is how all the memories are burned into head and hearts. That’s all what I'm feeling right now. As two years passed by since he left me, my being has been no longer able to stand myself keeping on silent since I miss him so much. Just the memories --every single memory, sometimes sounded like his heavy voice calling my name with smile and love, sensed like the calm night with the comforting hymns playing along the night when he laid his body down on the bed where I slept too, just after we pray together. I miss them all. I am just so lonely because there has no more time left experiencing Grandpa, my hero and inspiration --in terms of senses. Nor I can see his handsome face, and just memories are left.

My earliest memory, he brought me travelled around the village. Days are always cold there. We used to go to the hot spring a bit far from home. Along the road I asked him so many questions and I know he was proud of me, proud of having a curious grandson. He answered all that I asked him and made sure I was satisfied. Then, we waited till the sun rises while having and sharing our breakfast; bread, milk, and some boiled eggs. When he would be retired, we used to have a long journey to our new home in Medan. He knew how to drive safely. We would stop by at the Lake and enjoy the green hills surrounding the large beautiful Toba Lake. I wish he could teach me how to drive the car like he did but he passed away so soon!

When I was  a teen, he taught me responsibility. I had to tell him what time I'd be home before I go anywhere. And once, I ever broke my promise. I went to a friend's house and I came home late at night. As I stepped into the yard, I saw him sitting in front of the haouse. He had been waiting in our terrace. I tought he would be mad but no he didn't. His words were, "You made us worry about you. You should not break your promise again! Go showering! I haven't eaten my dinner because you're not home yet. We've been waiting for you, grandson!". I felt so sorry. I was moved but guilty. It taught me how to respect a promise and how to be responsible with everything we say.

I loved when we were watching TV together on his old brown sofa. Or maybe watching Lassie, or Air Bud, or Home Alone when the holiday seasons come. We laughed together. Sometimes we played his favourite music and sang and danced together. I sat next to him and put my head on his shoulder. I did over and over although he felt tired with my heavy head. He would talk to me “Young man shouldn’t be that frail!" Then I smiled at him and said I loved his gray hair and how it was really cool. Eventually he would laugh!  Yes, Grandpa is a man of considerable
charm and intelligence and humor and grace! That brown sofa was also the favourite place where he read books or newspaper. He told me that book is a precious stuff. His special glass was always available on the table nearby but not now anymore. I feel something has missed without Grandpa and his glass filled with milk or water or coffee after he passed away. And sitting down there is now a very deep loneliness. I was crying when my auntie, Rose, unintentionally tore the posters grandpa bought to me when I was about seven. She forced to take a nap but I didn't want to. Then I ran to grandpa, telling him what's going on. He caressed my hair. How beautiful it was because after that we had a chitchat in our backyard together with grandma. Looking at our tomatoes which have started to get red. He gave me so many precious advices and the breeze gently calmed the situation. Remembering our backyard is remembering Grandpa's voices telling me stories and advices.

I didn’t get through some years ago on the day he has to come back home in Medan. After I moved to Java for studying when I was eleven, he visited me once. It felt like my life comes back along his visit. I used to be in a rush after school because I wanted to meet him soon everyday. Two weeks passed and he had to leave for Medan. I know it was difficult. After eleven years together, I must live with my Mom, leaving grandpa and grandma, and our green backyard. Even though we could finally meet again, the time moved quickly. It's just to weeks after that happy moment was ended. I couldn't take him to the port. Then we said goodbye when before I went to school. His voice communicated that it hurts and I have never felt more sad than I did that time. He said he would leave soon that morning. I said, "I want you to stay a bit longer. I will miss you so much!” to which he responded “We will meet again later. Just pray everything will be okay. I do love you!” I never felt once in all my life. We both said “I love you!” several times and I cried in his embrace. I know how he loved me and would miss me that time. But I had never known he would cry too. He’d never been so. I think we both knew that there’s nothing could explain how we felt that time. That was the first time I saw him crying. And that’s because of his love to his grandson.

When I had to move to Java, it was like a sharp knife suddenly come and pour out pains all over my body. I saw that familiar handsome and beautiful faces, his face and grandma's, looking at me. Those hands waved at me --I will never be able to forget that in all of my life. Mom and I couldn't stand the tears. I was just eleven and my was too lame to realize that I'm leaving two precious figures that soon, that far. I didn't know what makes me to make up my decision to leave them and go with my Mom easily, yet I do love mom too. We're just still in love. In the warmest love between grandparents and a grandson. All the sweet memories, all the times I spent with them --as its best, blazzed and filled up my brain. I wanted to stay with them a bit longer but I felt like so numb. It's getting more inexplicable after those two gentle faces disappeared over the horizon..i was in a deppest sadness. Those faces of love and care were no longer in my sight.

Grandpa, a brave man with so many interests and talents. I have been thinking how he was able to manage our large backyard and grandma’s vegetables garden. He was a good husband because he would never let grandma works too hard in her vegetables garden. He would ask grandma to stop working when it seems too wearing for her. Grandpa was a hard worker and never complaining. He loved working in his backyard. How joyful it was to help him taking care of the small farm, catching fish from our water pond, harvesting the corn, raising the hens and build their houses. Before the sun sets we would ask our dog, Lobo, walking around the neighbourhood. He never forget to feed Lobo and sometimes we trained him how to give a hello-jump or how to pick up goods. Grandpa's dogs were the smartest dogs I've ever had and so was Lobo. Spending the time with grandpa is like learning all things good and fun...and the memories are unforgottable.

He was so meticulous. No wonder because he was retired from military army. His works were always succeeding because he did everything with discipline and determination. That's what he taught me. He wants me to be a good boy then a good man, to be a hard worker with discipline and determination. I have never remembered him being in a rush when he wants to go somewhere. I could keep his promises; he acts as the way he speaks. His words were yes, yes; nay, nay! He placed goods in their places and he was always the one helping us looking for something we forget where was kept. How I was so sad seeing Grandma was sadly in lost. She lost part of her life, soul, body, and brain --and so I did.

Grandpa is always full of stories. The story of his love life in Bandung and how he met Grandma and came to be a blessed couple. Always told on how Mom had suffered in her life and how I should honour her and make her happy. How to realize that I should become Mom's guard in the future. Told me how he lost his mother just as soon as he was born and lived separately with his family. Struggling hard to get success and living a very rough life. Told me how to be a man, how to behave, how to love and forgive others as God has loved us first,  how to be a faithfull friend to anyone, how to be a good daddy someday, and how to lead the family with love and charisma. Even though it's been my character not to give up in the hardest situation and not to loose hope before I can change the bad circumstances in life, I would never know how to act out if he didn't tell me the story of his life. He showed me how to be a quality human being through actions and behavior. He showed me, through his actions, about courage. Never give up no in whatsoever circumstances. Also that there are times when you don't feel like doing something but it is the right thing to do!

I can't forget the time I accompanied him taking his pension. We would go to the market and having lunch in the nearest restaurant. He's a Grandpa and a friend for me. See, I would take some of his lunch because it was too much for him. It  happened many of times we had meal together outside home. Those were the times he told me the table manner, how you should use the spoon, fork, and knife. Where to put glasses and how to sit properly.

I remember I even got to teach him something, once -- I taught Grandpa and Grandma how to play Mario Bross or Galaxy, or Islander, or Felix The Cat, my favourite nintendo games. I also taught him how to play monopoly, ludo, snakes and ladders, and yes we did play together. We used to spend my vacancy
such way in our living room, or sometimes hanging out  in the terrace enjoying the green park in our front yard where we could see a cute single pine tree with the green grass around it.  Sometimes I would pick up some fruits from our lime tree that never stops bearing fruits to make the somboy, my favourite
sweets, tastes better.

I will miss the moments he bought me the encyclopedia that I still keep till now. Having that book made me asked him more questions everyday we were together and he was always the same. A loving grandpa that loves his grandson with unconditional love. Thing I love most is when we went to the church for the sunday service. How pleasing it was when we sang the hymns together. I sat next to him, as a happy Grandpa and his Grandson loosing up all burdens in the sabbath day. Sharing love and smiles to family, relatives, and friends. That's how most of my memories are, slices of time spent together. Grandpa, he was a major figure in my childhood and remained constant throughout my life.

I believe that Grandpa want me to keep going on. Yet, losing Grandpa has been one of the hardest thing I have to face.

"Grandpa, I cannot sleep and all alone --thinking of you! When I was with my Deutsch book and trying to understand what it tells, I suddenly remembered how you said 'Auf Wiedersehen!' before you hang up the phone, just few weeks before your death. I have never never imagined that would be a true 'Auf Wiedersehen' from you. The true last 'Auf Wiedersehen' which makes me to loose a best teacher in the whole world wide! I have your watch! Your 40 years old watch is with me now. Somehow it brings tears to my eyes when I hold it and my thoughts can't go off of you! You were the best daddy in my life. Yes, a grandpa, a daddy, and a best friend. There won't be anyone who can teach me the history of our ancestors nor teach me Dutch with love and humour. I am so sorry because I even couldn't found the new glasses you needed. You passed away before your 77th birthday!"


"Grandpa, you will never know, in the day of your funeral, just when your casket was going to be closed, I screamed loudly..., soooo loudly!! I had been next to your chasket looking at your cold face. Kissing your cold hands and face, caressing your shining gray-white hair. I lost my control because I knew I had lost my daddy figure --beside my dad, forever. I was devastated! I did realize that I was no longer able to touch your face or beard or shoulder. That was the last time I can touch them. We just can believe that you're in heaven watching over us. I felt with you sometimes. Thanks for coming so many times to my dreams. I know that you love me so much and I hope you know how much you were loved! Our faith strengthens me pullin trough. The Lord helped me to make our dreams come true. I wished you were here with me seeing me in college, the college you dreamed I could enter in. My life hasn't been so easy without you, though. Grandpa, I missed you, I'm missing you, and I will miss you so much! Grandma, Mom, Daniel, Samuel, your beloved Grandchildren, they all are misssing you too! We miss you badly! Thanks for protecting me for so long. Thanks for everything you taught me. Until we meet again in the peaceful place has been planned for us! Just rest assured, Grandpa! We will never forget all things you said! We love you dearly! You're my hero and will always be! I want to be just like you!"

Forever in our toughts!

Your Grandson,

Guntur Purwanto

Thursday, February 15, 2007

NEMPO

Project_final_post_final Ngga ngerti banget ini tuh buat apaan. Maksud gua gambar yang sekarang ada di atas tulisan ini. Hue..., aneh dan aneh. Super aneh malah! Itulah gua. Suka melakukan hal-hal yang menurut gua aneh,  whatever bagemana menurut orang lain...aneh atau tidak aneh, yang penting tidak erugikan orang lain tidak juga buat diri gua.  Gambar ini gua kerjain kemaren malam (It's 9 P.M now on the next day). Why? It's because I feel like I had been idle for some days yet I went to college and did my dail activities. But these are actually not as I used to be. I want to be more busy! Wheew, am I being redundant here??

Yasudah, ini cuma buat iseng2 flashback 2-days relaxing pas si Yosie lagi ada di Bandung. Actually, gambar hasil editan teu pararuguh ini akhirnya selesai dalam waktu sekitar 4 jam. Klamaan mikir idenya. Trus ketunda ama makan malam, cuci muka, bikin susu biar gampang tidur. Nah, sedikit penjelasan mengenai gambar tersebut..., buat Yosie and Albert, kalo lu pada baca post ini, kasi comment ya...:) Ingkon siahh! Heehe!


Take picturenya waktu itu di kamar gua. Ga ngerti knapa warna temboknya jadi rada biru pucet keputih-putihan gitu. Padahal, actually khn tembok gua warnanya  begini!


Wall_colour_datar


Well, take picturenya totally spontan dan gak diaur-atur. Sangeunahna wee! Makanya menurut gua expresinya cukup natural, hueue, narsess! Pas gua check2 lagi, terlintaslah ide ini. Gua pikir-pikir posisi ato centering pic ini pas banget buat cover majalah, lol. Yasudah, langsung aja gua edit2 dan jadilah hasilnya kaya gini. Judul majalahnya yaitu 'NEMPO' plesetan dari salah satu majalah yang well-known di Indonesia. Nempo adalah bahasa Sunda yang artinya 'melihat'. Jadi??


Jadi, silahkan melihat wajah-wajah innocent itu, hueue! Dan gak dipungut bayaran. Selain emang publishernya yang nyuruh (dari judulnya aja uda 'nempo'), harganya juga gretongan ko (bisa diliat di bawah bar code produk). Lagian, apa yang mau dibaca selain cover??? Sekali lagi, ini cuma iseng-iseng aja!


Headlinenya 'KALAU HALAK HITA NGUMPUL' yang memang kebetulan kita jarang-jarang pisann ketemu maka jadilah kaya gitu...sedikit childish dicampur freaky. Hari itu pas banget waktu final IBL Cup di GOR Citra Arena Bandung. Makanya di bagian bawah ada picnya si Kelly Purwanto, guard Garuda Panasia Bandung. Nah, pic yang di sebelahnya temen gua si Frame Westwud yang entah kenapa dan kunaon rada-rada bete malem itu..., makanya dia ga ikut foto bareng. Kayanya mah gara-gara dianya ga dapet tanda tangan pemain SM ato juga Panasia, ya saha waee lahh. Padahal dianya uda beli bola khusus buat ditandatangani ama mereka-mereka. So sorry for that!


Nah, gua rada guilty coz sebenernya di pic yang ada Kellynya itu si Frame khan ikutan. Tuh, dianya nongol dikit banget di pojok kanan. Yang take kebetulan gua dan super ga sengaja dia ga ke-shoot. Seriusan, out of sight gitu de..., ga sengaja pisannn Frame. Aneh si, padahal minus gua khan masi dikit. Finally kita take picture lagi ama si Kelly dan kali ini gua ikutan.

Buat ngerame-ramein gua insert pic kecil di pojok kanan atas. Pic yang item putih dengan caption 'GG Hoorn', yang actually gubernur kota Batavia alias Jakarta yang ke-5 dari total 16 orang gubernur berkebangsaan Belanda yang pernah memerintah Jakarta.

Bar_final_datar_1Yang paling bikin bete pas ngerjain pic ini yaitu buat bikin gambar bar code yang ini! Hueueue, maklum aja soalnya gua ngerjainnya pake applikasi 'paint' yang super sederhana. Jadi weh lama! Tapi ya sudahlah, selesai juga khan akhirnya. Moga ini bisa bikin kita pada tersenyum specially temen-temen gua yang ada di dalamnya.

Thanks God guys kita masi bisa ngumpul bareng dan berbagi sukacita dan juga kalo ga salah kita sempet share about life and its struggle (Gua, Yosie, dan Albert). God Bless y'all!

TYO

Sunday, February 11, 2007

Wisata Kuliner - 'PIZZA SIPIL ITB' - Boros

Weeeh, weekend kali ini kayanya sama aja dengan wisata kuliner. Hueueue, sebenernya ngga yang wisata2 pisan sampe travelling kemana-mana. Cuma di sekitar jalan merdeka bandung. Aneh si kedengarannya!

Bagemana ngga, si Ratih sebagai partner wisata gua aja ngomong kalo hari itu dianya boros banget buat makanan. Hahaha, kaya yang dia bilangin lagi, ini karena plan kita buat makan dan makan yang udah dari jaman batu ga jadi-jadi buat direalisasikan. Makanya sekalinya ada waktu, udah deh, kebablasan jadinya. (Akhirnya jadi juga, tih!)

Vegaburai_3Mulai ari hari Jumat, balik dari kuliah, siangnya kita makan ke hokben dan ngemeng-ngemeng di sana ampe puas. Dari ujung ke ujung siceritain ampe puas dan emang suasananya ngedukung banget. Kenyang euy!

Dilanjutin ama hari Sabtu. Nih hari buat having fun deh. Soalnya weekend selanjutnya bakal banyak kegiatan kampus. Mulai dari Seminar Rakyat, LKO (Latihan Kepemimpinan dan Organisasi), ama Hiking Bersama Pak Purnomo...emmmmh! Yasuda, jam 12 ting langsung ketemuan di fudcourt dan makan siang. Lagi-lagi gak sah kalo abis makan langsung beranjak dari tempat kita duduk. Ngobrol lah jadinya. Bahan obrolannya ngalorngidul entah kemana. Sampe ada satu topik yang bikin kite pada ngakak yaitu tentang PIZZA SIPIL ITB! Nah lho, topik yang aneh khn?

PIZZA SIPIL ITB ini sendiri isinya sejenis analogi sistem pengajaran di Prodi Teknik Sipil ITB compare to Teknik Sipil 'bla bla bla'. Sorry euy, harus di sensor dengan 'bla bla bla'. Sieun dibilang sok ngomongkeun batur. Tapi emank bener c, obrolan ini sedikit banyak mengandung kenarsisan terhadap almamater kita sendiri! Intinya sih kita yakin kalo kita someday bakal jadi satu paket pizza yang full buleud and complete. Ngga cuma satu slice aja!

Begini ni ringkasannya, kata si ratih kata salah satu dosen sipil, kita lagi dibentuk buat jadi ibaratnya pizza. Tapi bukan cuma satu slice doang. Weee, jangan lieur. Uda pada ngerti lah kalo di tingkat akhir kita harus belajar semua sub jurusan sipil dari rekayasa struktur, rekayasa transport, rekayasa geoteknik, rekayasa konstruksi, ama teknik sumber daya air. Sementara di sipil 'bla bla bla' tuh merekanya uda pada difokusin ke salah satu sub jurusan tersebut. Kasat mata merekanya kaya yang uda lebih siap pake...tapi ntar dulu...!

Pizza_sipil_itb_6Nah, flashback omongan si dosen, ini dimaksudin biar kita jadi complete kaya satu pizza yang buleud. Terus diharapin kita pada ngelanjut ke S2 biar pizza tadi lengkap ama bumbu, sayur, daging, dll sementara bentuknya uda buleud tea karena slice-slice pizzanya yaitu sub jurusannya ga terpisah-pisah alias uda ada semua jadi satu tuh di otak. Contoh gampangnya Ibu Dr.Ir. Herlien D. Setio sebagai dosen n kaprodi yang kata kita mah layanknya 'pizza' yang complete. Kalo tadinya mah kita masi polos, tapi uda jadi calon pizza dan diharapkan enak dan bikin kenyang. Itu juga uda kepake. Nah, secara ga langsung atau ga formal kaya di sipil 'bla bla bla' itu, kita juga uda berusaha expert di salah satu sub jurusan tadi. Dari mana, yah dari waktu kita mikirin TA yang bakal kita buat yang nota benenya harus milih dari salah satu bidang sub jurusan tadi. Nah, tu uda nunjukin nilai plus soalnya kalo bisa milih artinya kita available buat smua yang available. Deuuuh, rada-rada aneh si analoginya. Atuh asalnya bukan adri kita-kita tapi adri dosen euy...! Tapi, ini teh bneneran bikin kita makin pe-de n yakin buat terus maju.  Hayuuu!!

Sampe berjam-jam ngomomgin itu dan ga kerasa uda sore lagi. Finally kita turun ke hypermart. Kali ini gua super boros. Masa belanjaan gua lebih banyak?! Weeeh!!! Kbanyakan makanan pula, hueueue! Mana mah abis itu kita makan malam di KONI yang porsinya super gede. Kenyang pisann jadinya! Tadinya perjalanan mau dilanjutkan ke Gramed tapi ga banget de, uda berat badan nih!! Yasudah, ga jadi! Tujuan gua selanjutnya tuh mau download antivirus ke warnet..., kmaren tranfer ratenya lama pisann mah! Pas nyampe perempatan diponegoro-juanda-sulanjana, si R malah ngajakin gua ke 'celebrate' buat cari barang. Heeu, hayulah! Gua juga ada yang pengen dicari disana! Ga tau euy semangat dateng dari mana!! Kayanya mah coz makanan yang super raos jeung loba tadi uda mulai tercerna dan lambung uda cukup normal dan tenaga uda mulai terkumpul.

Lebih sejam tuh kayanya di sono. Banyak pisan kejadian aneh karena kitanya keur aneh dan emang tergolong orang-orang yang suka araraneh! Sudah jam 8 lewat dn kayanya uda harus balik. Lagian uda cape! Antivirusnya gua titip didownloadin ma ratih, hueeee, cepet pisann, blom mah 5 menit uda transfer complete. Kita ngobrol di YM dan banyak anak sipil '05 yang pada online. Hueueue, buat wendy, next time ikutan yaph wisata kuliner! Mari berkumpul bersama menjelajah makanan-makanan aneh di Bandung! Boros!!

Friday, February 9, 2007

Virus

Vi

yang isinya file-file teu pararuguh teuing dari mana jeung file nu tadi tercopy ganda jadi rame pisan windownya! Lucu_not_talkingLucu_not_talking_1




Anjritt, sapa yang ga bete mah kalo dah gini. Kerasa da kompienya jadi lambat gitu de. Ga pernah kejadian virus berani masuk di kompie gua. Heuuuh, uda yakin pisan ini mah pasti virus dan gua langsung super panik bari jeung riweuh! Dasar aneh, gua malah teterusan klik file-file itu dan ya hayu saruana malah nambah kacau kamana-mana. Udah notice ini mah virus tapi bandel pisann penasaran gua tak terkontrol.


Gua nenangin diri dan gua scan tuh file, sekalian sama isi2 flashdisknya. Weee, nunggu scan file aja lamanya minta ampunWaitting

. Gua udah ke kamar mandi buat cuci muka jeung bebersih, uda bikin susu buat bobo, udah ini dan itu, angger we can anggeus-anggeus.  Lagu Kerispatih 'Berpisah' yang masi running malah bikin bete gua nambah. Udah mah lagunya mellow desperado, guanya lagi in trouble pula. Udah mah lagi, hari ini gua lagi yang super bete dan bad mood!

Akhirnya selesai juga scan file oleh si norton teh. Peuuh, ga ada virus detected. Aneh pisaann da uda jelas-jelas kompie gua jadi lemot gini. Penasaran gua scan lagi dan 10 menit berlalu sama aja. No virus detected! Nanaonan sih? Udahlah, cape, uda yakin ini mah virus. Lagipula gua ge baru sadar subscribe session norton gua uda expired! Bodo...! Sraight_face

Kayanya gua orang paling bandel, deh! Lagi2 gua klik file-file aneh itu yang bikin riyeutnya makin merajalela. Geus ahh, kali ini gua nyerah! Besok weeh gua download antivirus lain walau uda ga pengen pisan ke warnet! Cape, da dipikirin juga virusnya ga bakal hilang! Weeeeeuuh Wheew_1 !!!

Thursday, February 8, 2007

080207

Entah apa yang bikin guat tertarik isi blog ama hal2 kaya gini. Mungkin ini efek dari kehomesickan gua atau keboringan gua di hari ini! Ga tau deh, pokonya gua rada2 riweuh ma yang ada di pikiran gua! Mmmh, mungkin some people would say it's kinda shallow things or writings but this is it! This is me! This is it!

Well, hari ini gua bner2 bad mood! baru aja gua cerita ke Ratih di YM (sekarang juga masih chat di YM). Kayanya gua uda gua bikin super bingung ama kata2 gua yang lagi super bingung! Nah, gimana ceritanya tuh?!

"Sorry ya tih, tapi lo kan dah tau apa penyebab dan musababnya gua bisa kaya gini. Ga jauh2 dari masalah 'LONELY'. Sebenernya gua tuh tadinya ga bakal ke warnet. Kan dah gua bilang gua pengen dine bareng lo. Tapi gpp lah mank dah jam 8 sih dan dah kmaleman. Moga2 besok jadi! Berat badan gua perlu naik neeh! Ga enak ma nyokap! Dia pasti nyangka kalo duit gua pake buat yg hal2 yang ga penting..., bukan buat makan! Katanya sih mau abis brapa aja asal buat makan yah sok waee bari mangga! Kitu euy!!"

Yah, apa boleh buat. Gua ke warnet dan akhirnya gua bisa ngilangin stuck di pikiran gua lewat nulis beginian. Iya beginian!

Balik lagi ke bad mood hari ini. Knapa? Bayangin aja, sbnernya hari ini gua ga ada kuliah. Tapi ada janji ketemu dosen (bukan dosen wali coz dia selalu on time). Uda gua bela2in ga makan pagi biar ga telat tapi apa hasilnya..., gua gag ketemu ama dosen itu. Dia ga ada. Padahal kata staff di sana, emang dia masi blom cancel janji itu dan waktunya tepat dimana gua dateng. Udah mah ke dianya ampe 3 kali check, termasuk ke kantornya dan ke ruang meeting dosen, tetep ga ada! Kumaha si Bapak teh??

Nyerah deh gua mah! Lari aja ke gelap nyawang buat makan. Udah lapar banget! Gua sengaja jauh2 makan ke gelap nyawang, jalan dari pintu utara ke pintu selatan dan lewat taman ganesha lagi. Maksud gua tadinya biar ketemu anak2 sipil, kebetulan kan lagi break time. Gua makan di tempat  biasa anak sipil pada makan, hopefully temen2 gua ada di sana!

Ternyata, ga satupun anak sipil keliatan. Dolly, kamana ateuhh?? Biasa kan lo makan di sini..?! Yasudah, makanlah sendiri bari jeung menghayal. Da HP gua ge ga nyala, battna abis. Tadi pagi mati listrik dan ga bisa nge-charge! Huhu!

Finally abis makan gua ketemu si Dolly ma Jeremy Case baru aja mau makan. Aduh, naha atuh teu ti tatadi! Ga ada waktu buat lama2 ngobrol ma mereka. Merekanya pengen makan, urusan guanya blom beres.

Pokona mah, lieur weeh satu hari ini. Balik ga ada siapa2! Lagu di kompie lagi2 kerispatih! Yah, finally malem ini gua nulis blog ini. Aneh, jadi kaya ngisi diary?! Yasudahlah, lumayan lega! Tinggal tidur malem dengan tenang! Zzzzzz!

Monday, January 29, 2007

Naon Wae

Hari ini...

Bangun telat..., jam 9 baru bangun! Padahal, harus ke rektorat sepagi mungkin (pesan Pak Pur) buat nemuin Bu Mindri! Arghh! Buru-buru weh jadinya! Yah....wajarlah, kmaren bgadang! Balik nonton final IBL Cup jam 10 bukan langsung tidur...masi nempel ma kompie....dan inilah hasilnya! Mana, Panasia kalah pula lagi! Yaaa, apa boleh buatlah!

Untung masalah di rektorat cepet beres. Abis nemuin Bu Mindri, makanlah di Sentra Kampus Ciumbuleuit! Kenyang! Tapi, apa yang terjadi sebelumnya??? Huh, kasian si cucu, kita kena tilang! Dasar nekad, teman seperjuangan ngulang ini malah nerobos kerumunan polisi waktu mobil disuruh brenti ma polisi2 teu boga era! Padahal SIM dan STNK semua lengkap! Ngapain si lo kabur2an gitu!? Halah, cucu! Ini pertama kali lo kena tilang dan harus main 'polise chases master' dalam kehidupan nyata!!! Walau berjuang kabur sebisa mungkin akhirnya got busted di belokan setia budi ke arah cimbuleuit! TROUBLE! Saruana! Kena tilang dan wasting time! BTW, sedikit aneh, coz yang ditilang cuma plat luar! Ga ada yang plat D! Apa maksud, Pak??!!

Well, abis jam makan siang, nyampe kampus, harus nunggu Pak Pur dulu, dosen wali gua, selama 1 jam! Hueueu, kirain masalah bakal beres namun kekurangan data sedikitpun harus disempurnakan berulang kali!! Bagoez! Bikin janji lagi buat besok!

Balik...? Ngga, surfing dulu! Puasin!!! Ntar mulai tanggal 5 Februari 2007 ga ada yang namanya surfing berjam-jam! Cukup sudah! Cek email..., bolehlah!

Ngantuk!

Sore harus ngelengkapin tugas simulasi KHUSUS buat kita yang harus ngulang sehingga memperoleh tanda tangan wali.

Rada complicated..., yah itulah hidup! Just enjoy every second of it! This is a grace after all! Blajar dari pengalamn!

Desperado?? Tak taulah!